Selasa, 27 Agustus 2013

Jodohku (bukan) Ia yang Menjemputku dengan Kuda Putih

Apa yang terbersit dalam benak kalian jika mendengar kata 'jodoh'? Jodoh sudah ada yang mengatur. Ah ya, jawaban yang klasik, tapi memang seperti itu kenyataannya. Jodoh memang sudah ada yang mengatur. Tapi apa salahnya jika kita mempunyai kriteria seperti apa jodoh kita kelak. Asal itu masih dalam batas kewajaran. Kriteria itu juga bisa kita jadikan lecutan semangat untuk kita terus memperbaiki diri. Bukankah jodoh itu sebenarnya cerminan diri kita sendiri? Jadi, jangan harap mendapatkan seseorang yang taat ibadahnya jika kita saja masih sering ogah-ogahan dalam beribadah.

Anyway, kebanyakan perempuan terutama yang seorang muslimah pasti mengharapkan berjodoh dengan seorang laki-laki sholeh yang pandai agama. Yap, tak dapat kupungkiri, aku juga menginginkan hal yang sama. Tapi sekali lagi, jodoh adalah cerminan diri kita. Jadi aku tak akan muluk-muluk menginginkan laki-laki macam itu. Aku sadar diri. Aku hanya perempuan biasa yang masih sering melalaikan urusan agamanya.

(Sumber disini)

Mungkin bukan ia yang tak pernah ketinggalan sholat berjamaah di masjid dan selalu menjaga sholat sunnahnya. Tapi ia yang meskipun sibuk, tak pernah absen untuk menunaikan sholat 5 waktu. Bukan juga ia yang selalu menjadi imam ketika sholat berjamaah. Cukuplah ia yang mampu menjadi imamku dan anak-anak kami kelak.

Mungkin juga buka ia yang sudah khatam Alquran berkali-kali, hafal seluruh ayat Alquran dan mempunyai suara merdu ketika melantunkan ayat-ayat suci Alquran. Tapi cukup ia yang mampu membaca Alquran, mengamalkannya dan mengajariku serta anak-anak kami kelak.

Aku juga tak mendambakan seseorang yang paham betul urusan agama, dari mulai A hingga Z. Cukup ia yang mampu membimbingku menuju ridha-Nya dan bersama-sama meraih surga-Nya.

Nah, mungkin itu sebagian dari kriteria yang aku punya untuk jodohku kelak. Bisa dibilang itu adalah kriteria dari segi rohaninya. Lalu bagaimana dengan jasmaninya atau fisiknya, apa aku tidak mempunyai kriteria khusus? Ah, jelas ada.

Tak bisa kupungkiri aku juga menginginkan seseorang yang tampan, setampan nabi Yusuf AS. Tapi aku sadar diri, aku tak secantik Zulaikha. Jika memang tak bisa setampan nabi Yusuf AS, cukuplah ia yang selalu nyaman untuk kupandang tiap harinya. Ia yang selalu memancarkan cinta dan kasih sayangnya untukku dari sorot matanya yang teduh menenangkan. Dan juga ia yang wajahnya selalu bersinar karena terbasuh air wudhu.

Aku juga tak mendambakan seorang anak raja, anak bangsawan dengan harta berlimpah. Cukuplah ia yang mampu menafkahi kami dengan rezeki yang halal. Bukan pula ia yang datang menjemputku dengan kuda putihnya menuju istananya, tapi ia yang datang menggenggam tanganku, lalu berjalan kaki bersama menuju istana kami. Karena aku ingin selalu ada disetiap langkahnya menuju kesuksesan, jatuh bersama dan bangkit bersama. Bukan asal terima jadi apa yang sudah ia miliki.

Dan yang terakhir, bisa dibilang kriteria paling konyol. Seperti impian seorang gadis kecil yang kelak ketika ia dewasa ingin menikah dengan seorang pangeran kerajaan. Ya, aku juga punya mimpi seperti itu. Tapi bukan seorang pangeran kerajaan, melainkan seorang programmar. Sewaktu aku kelas 3 SMP, aku pernah bercita-cita menjadi seorang ahli IT yang mampu membuat software komputer, namun di tengah jalan layaknya seorang ABG labil yang emosinya sering naik turun, cita-citaku berubah, aku ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris. Tapi keinginanku untuk membuat software komputer itu tak pernah padam, jadi menurutku jalan terbaik adalah kelak aku menikah dengan seorang programmar. Aku dan suamiku nantinya akan membuat sebuah aplikasi interaktif untuk mempermudah anak belajar bahasa Inggris. Jadi itu gabungan dari dua bidang kami. Suamiku kelak adalah ahli ITnya dan aku adalah ahli bahasa Inggrisnya.

Begitulah impian sederhanaku tentang jodoh. Memang semua sudah digariskan oleh Allah SWT, tapi tak ada salahnya jika kita terus berharap dan berdoa semoga kita semua bisa mendapatkan jodoh seperti apa yang kita dambakan selama ini, aamiiin ya robbal alamin.

Postingan ini diikutsertakan dalam giveaway oleh @AlamGuntur